Angga S 09030tiumb@gmail.com
Stoikiometri
Di awal kimia, aspek kuantitatif perubahan kimia, yakni stoikiometri reaksi kimia, tidak mendapat banyak perhatian. Flogistonis mencoba menjelaskan fenomena pembakaran adalah pelepasan zat dapat terbakar (dari zat yang terbakar). Zat ini yang kemudian disebut ”flogiston”.
Filsuf dari Flanders Jan Baptista van Helmont (1579-1644) melakukan percobaan “willow”. Ia menyimpulkan bahwa “akar semua materi adalah air”. Di akhir abad 18, kimiawan Jerman Jeremias Benjamin Richter (1762-1807) menemukan konsep ekuivalenyakni hubungan kuantitatif antara asam dan basa dalam reaksi netralisasi. Pada saat yang sama Lavoisier menetapkan hukum kekekalan massa, dan memberikan dasar konsep ekuivalen dengan percobaannya yang akurat, Jadi, stoikiometri yang menangani aspek kuantitatif reaksi kimia menjadi metodologi dasar kimia. Semua hukum fundamental kimia, dari hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap sampai hukum reaksi gas semua didasarkan stoikiometri. Hukum-hukum fundamental ini merupakan dasar teori atom, dan secara konsisten dijelaskan dengan teori atom.
Massa atom relatif dan massa atom
Dalton mengenali bahwa penting untuk menentukan massa setiap atom, Maka ia memfokuskan pada nilai relatif massa dan membuat tabel massa atom (gambar 1.3) untuk pertamakalinya dalam sejarah manusia.
Kemudian kimiawan Swedia Jons Jakob Baron Berzelius (1779-1848) menentukan massa atom dengan oksigen sebagai standar (O = 100). Dalam metoda ini, massa karbon 12C dengan 6 proton dan 6 neutron didefinisikan sebagai 12,0000.
Soal.
I.apkah yang di maksut fenomena pembakaran yang di jelaskan oleh flogistonis ?
Jawab.
Fenomena pembakaran adalahpelepasan zat dapat terbakar(dari zat yang terbakar).
II.siapakahyang melakukan percobaan willow ?
Jawab.
Seorang filsuf dari Flanders Jan Baptista Van Helmont.
III.pada tahun berapa percobaan willow dilakukan ?
Tahun 1579-1644.
Jawab.
IV.Sipakah ilmuan yang membuat tabrl masa atom?
Jawab.
Dalton
V.Apa kesimpulan dari percobaan willow ?
Jawab.
Akarsemua materi adalah air.
0 komentar:
Posting Komentar